LOS ANGELES - Sekira 100 warga Los Angeles, Amerika Serikat (AS) melempari sebuah markas kepolisian di daerah Westlake dengan batu, telur dan botol.
Kemarahan warga ini dipicu oleh insiden penembakan yang dilakukan oleh seorang petugas terhadap seorang pria yang sedang membawa pisau.
Polisi belum melakukan penangkapan terhadap para pengunjuk rasa ini, tetapi para petugas berusaha keras untuk menggiring para pengunjuk rasa untuk menjauhi markas kepolisian.
Insiden ini dipicu kematian dari Manuel Jamines, seorang imigran yang ditembak dua kali oleh seorang petugas polisi Westlake. Tetapi menurut Kepala Polisi Charlie Beck, penembakan tersebut terpaksa dilakukan sebagai bentuk bela diri. Demikian diberitakan Associated Press, Rabu (8/9/2010).
Saat penembakan terjadi, korban diketahui sedang memegang pisau dan dianggap melakukan tindakan ancaman kepada patroli polisi bersepeda. Saat itu tiga orang patroli polisi bersepeda mendapat laporan ada seorang warga dicurigai hendak menyulut kerusuhan di sekitar lingkungan warga.
Ketika polisi tersebut tiba dilokasi yang dilaporkan, tiba-tiba saja kontak senjata berlangsung. Akibatnya Manuel Jamines tewas seketika. Jamines yang saat itu diperkirakan sedang mabuk, tampak mengancam anggota kepolisian dengan melayangkan pisau yang dipegangnya. Diajuga bahkan berusah seorang petugas polisi senior yang turut menenangkan Jamines.
Warga sendiri merasa marah dengan tindakan polisi yang langsung melepaskan tembakan kepada Jamines yang sedang mabuk. Menurut seorang kerabatnya, menembak mati seorang pemabuk amatlah tidak pantas. Sebagian dari warga juga menilai, jika Jamines memang seorang pemabuk namun tidak berbahaya. Sumber: Okezone.com
Polisi belum melakukan penangkapan terhadap para pengunjuk rasa ini, tetapi para petugas berusaha keras untuk menggiring para pengunjuk rasa untuk menjauhi markas kepolisian.
Insiden ini dipicu kematian dari Manuel Jamines, seorang imigran yang ditembak dua kali oleh seorang petugas polisi Westlake. Tetapi menurut Kepala Polisi Charlie Beck, penembakan tersebut terpaksa dilakukan sebagai bentuk bela diri. Demikian diberitakan Associated Press, Rabu (8/9/2010).
Saat penembakan terjadi, korban diketahui sedang memegang pisau dan dianggap melakukan tindakan ancaman kepada patroli polisi bersepeda. Saat itu tiga orang patroli polisi bersepeda mendapat laporan ada seorang warga dicurigai hendak menyulut kerusuhan di sekitar lingkungan warga.
Ketika polisi tersebut tiba dilokasi yang dilaporkan, tiba-tiba saja kontak senjata berlangsung.
Warga sendiri merasa marah dengan tindakan polisi yang langsung melepaskan tembakan kepada Jamines yang sedang mabuk. Menurut seorang kerabatnya, menembak mati seorang pemabuk amatlah tidak pantas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar