Senin, 13 September 2010

Gara-gara Barca, Wenger Susah Tidur

LONDON - Pelatih Arsenal mengaku susah tidur bermalam-malam, setelah timnya menyerah 2-1 kepada Barcelona, di final Liga Champions 2005-2006.

Wenger sudah melatih Arsenal hampir 14 tahun dan belum sekalipun merasakan menjadi yang terbaik di Eropa. Partai final tersebut memberinya harapan besar bisa mengakhiri penantian, mengingat itu adalah final pertama Arsenal.

Namun, Arsenal kurang beruntung pada musim panen pertamanya. Memang, Arsenal mampu unggul lebih dulu melalui Sol Campbell, pada menit ke-37, meski bermain dengan sepuluh orang menyusul kartu merah yang diterima kiper Jens Lehmann. Namun, Barcelona mampu membalik meja berkat gol Samuel Eto'o (76) dan Juliano Belletti (81).

Setelah itu, prestasi terbaik Arsenal hanyalah semifinal, yaitu melawan Manchester United pada 2008-2009.

"Tentu, Anda akan mengalami (susah tidur). Pengalaman itu masuk kepala Anda seakan-akan Anda punya sesuatu yang penting untuk dilakukan esok hari. Itu masuk kepala Anda sebelum melakoni sebuah pertandingan dan sehari setelahnya," ungkap Wenger.

Musim ini, Wenger menilai skuad lebih kuat dibanding musim-musim sebelumnya dan dengan begitu berpeluang lebih besar memperbaiki peruntungan mereka di Eropa. Namun, Wenger mengingatkan pasukannya untuk tak berpuas diri, karena menurutnya ada setidaknya sepuluh tim yang punya kesempatan sama menjuarai Liga Champions.

"Kami memiliki paduan bagus antara kualitas dan pengalaman. Anda tahu, ketika Anda melihat tim kami bermain, mereka tak lagi lemah. Kami siap menjuarai Liga Champions," ujarnya.

"Ya, Liga Champions adalah bagian yang harus kami temukan dan kami akan berusaha mendapatkannya. Anda lebih khawatir soal tim lain ketimbang tim Anda dan Anda ingin berusaha dengan baik untuk orang yang mencintai klub ini,"

"Sebagai perbandingan, saya bisa melihat ada sepuluh tim yang siap. Kami bukan satu-satunya tim yang siap dan karenanya harus mengkhawatirkan diri sendiri," ulasnya.

Sumber: KOMPAS.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar